Senin, 03 Juni 2013

Layanan Prima PT KAI (persero)

     Pengalaman naik kereta sekarang ini mungkin kan menjadi waktu-waktu yang baik untuk kita kenang sebagai sebuah media pembelajaran yang baik, bagaimana sebuah mode layanan transportasi yang dulu sangat semrawut dan penuh praktek pungli kini bisa memberikan sebuah pelayanan yang sangat bagus. Karena saya terbiasa naik kereta ekonomi jadi perubahan yang dilakukan PT KAI sangat terasa perubahannya. Dulu, jika kita naik kereta ekonomi maka saya jamin tidak akan dapat menikmati perjalanan tersebut karena memang kondisinya masih tidak nyaman, terutama dengan adanya pembatasan tiket sesuai dengan jumlah tempat duduk, pelaranganan pedagang asongan, hal ini memang menjadi sangat signifikan perubahannya. Hari jumat kemarin saya pulang ke purworejo dengan menggunakan kereta bogowonto (ekonomi ac) dan balik ke jakarta dengan kereta kutojaya utara (ekonomi ac tempel), pengalaman yang saya rasakan cukup berkesan, apalagi saat saya berada di stasiun kutoarjo, saya melihat sendiri ada sekitar 5 orang yang sedang repot membersihkan langit-langit peron stasiun yang kotor dengan debu. Hal terseubut mungkin hal kecil yang sudah dilakukan PT KAI untuk memperbaiki layanan mereka, namun hal tersebut menurut saya sangat berkesan bagaimana mereka memperhatikan hingga sedetail itu.
     Saat di

kereta selama perjalanan ke jakarta saya sempat beberapa kali mendengar beberapa keluhan dari pedagang asongan yang masih nekat berjualan saat kereta berjalan, mereka secara blak-blakan mengeluh keberatan dengan kebijakan kereta api yang melarang mereka berjualan kareta itu mematikan lahan pencarian mereka. Di satu sisi mungkin kita akan kasihan dengan mereka yang harus mencari lahan perncaharian baru, tapi disisi lain kita jika berfikir rasional maka hal itu memang mutlak dilakukan mengingat keberadaan pedagang asongan dikereta sedikit banyak akan mengganggu pelayanan dan kenyamanan yang didapatkan oleh pengguna kereta api.

tidak banyak yang dapat disampaikan karena memang belum terbiasa menulis, terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar